Menjadi pemimpin sejati tidak cukup hanya dengan menduduki posisi. Kepemimpinan yang efektif diukur dari bagaimana seseorang dihargai dan diikuti oleh timnya. Terdapat lima tingkatan dalam kepemimpinan yang mencerminkan kualitas hubungan antara pemimpin dan bawahan.
Foto oleh Tima Miroshnichenko di Pexels
Tingkatan pertama, pemimpin dihargai karena jabatan. Ini adalah level paling dasar. Orang mengikuti karena terpaksa atau kewajiban struktural. Tidak ada ikatan emosional, hanya formalitas.
Tingkatan kedua, pemimpin dihargai karena hubungan. Di sini, pemimpin mulai membangun kedekatan secara personal. Kehangatan, empati, dan komunikasi menjadi kunci terbentuknya kepercayaan.
Tingkatan ketiga, pemimpin dihargai karena kinerjanya. Ia menjadi panutan karena mampu menunjukkan hasil nyata, bekerja keras, dan membawa tim pada pencapaian yang signifikan.
Tingkatan keempat, pemimpin dihargai karena karier. Ia dianggap memiliki kekuatan dan niat untuk membantu bawahan berkembang, naik jabatan, dan meraih masa depan yang lebih baik.
Tingkatan kelima, yang paling tinggi, pemimpin dihargai karena respect. Tanpa kehadirannya pun, tim tetap bekerja maksimal karena nilai, budaya, dan semangat yang ditanamkan telah melekat kuat.
1) Foto oleh I. Torres di Pexels
2) Foto oleh Pavel Danilyuk di Pexels
Pemimpin hebat bukan hanya hadir saat dibutuhkan, tapi meninggalkan pengaruh yang abadi.
Narasumber: Dwi Sartata
Penulis: Noverdy R