Setiap seniman memiliki cara tersendiri dalam penciptaan karya seni, baik dari pemilihan genre maupun medium. Muhammad Taufiq lebih akrab disapa dengan nama Emte adalah seniman serba bisa yang berkarya di berbagai medium. Tak hanya kertas, ia juga sering kali menggoreskan tinta di atas kanvas dan layar digital. Alumni Institut Kesenian Jakarta ini juga dikenal karena multi talenta dan bergaya unik serta eksperimental. Hingga kini, Emte sudah berkontribusi dalam ratusan ilustrasi, lukisan, komik, hingga desain grafis.
Cerita Emte dan Dunia Seni
Sudah berkarya lebih dari 20 tahun, Emte tentu kerap menyaksikan perubahan dalam dunia seni. Dalam perbincangan mengenai perkembangan dunia seni kontemporer, Emte berpendapat jika dunia seni saat ini sedang mengalami masa keemasan. Kolaborasi antara ilmu yang mumpuni, teknologi mutakhir, dan medium yang beragam memberikan kebebasan eksplorasi bagi para seniman. "Dulu, seni mungkin terbatas pada medium-medium tertentu saja," ujar Emte. "Tapi sekarang, seniman punya kebebasan yang luar biasa untuk bereksperimen dengan berbagai macam bahan dan teknologi. Ini yang membuat karya seni menjadi lebih kaya dan beragam."
Seniman lulusan Institut Kesenian Jakarta ini sendiri juga banyak memanfaatkan teknologi dalam karya seninya dengan menggabungkan elemen digital dan fisik. Sehingga hasil karyanya tergolong unik dan menarik. Selain perkembangan zaman, teknologi menurut Emte juga memainkan peran yang penting dalam perkembangan seni kontemporer. "Di zaman serba canggih ini, semua hal termasuk proses pembuatan karya semakin dimudahkan. Makanya, banyak ide yang sebelumnya sulit diwujudkan sekarang udah bisa dipraktekin.” tuturnya.
