“Perkembangan seni di sini (Padang), secara pengamatan saya, gak seaktif di bagian daerah Pulau Jawa,” ungkap Noven. “Menurut saya, peminatnya kurang,” jelasnya terkait alasan terjadinya fenomena kesenian di Padang.
Keadaan tersebut tidak mematahkan semangat Noven Reinaldi. Ia tetap memotivasi diri untuk terus berkarya. Selain itu, Noven juga ingin menyelesaikan studinya di Padang dan melanjutkan hidup berkesenian di Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta dan Jakarta. Kota-kota inilah yang Noven rasa tepat dalam hal ekosistem seni.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Noven Reinaldi
Selain mengalami kesulitan mencari celah untuk mendapatkan apresiasi seni lebih di kota asalnya, Noven harus menghadapi pergumulan dalam dirinya sendiri. Perasaan jenuh dan kebuntuan ide kerap ia rasakan ketika ingin memulai menggarap karyanya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Noven Reinaldi
“Memulai konsep dan sketsa. Karena saya menggunakan (metode) manual, tidak digital seperti banyaknya seniman sekarang, mungkin penentuan perpaduan warna itu,” ucap Noven saat ditanya tentang kesulitan yang dihadapi. Ia melanjutkan, “Iya, pernah (merasa jenuh). Kalau sedang jenuh, berhenti dulu dan cari kesenangan di bidang lain. Contohnya, mencari tempat yang disenangi atau keluar dari ruang berkarya atau diskusi dengan orang-orang yang dapat memberikan solusi.” terangnya.
Written By : Gisela Dita
Editor : Yuni