Adi Sadewo Mulyoho merupakan satu dari sejumlah seniman muda yang akan berpameran di 2Madison Gallery pada tahun 2025. Sebelum memulai pameran di bulan Maret mendatang, ada baiknya mengenal seniman yang biasa dipanggil Adi ini lebih mendalam.
Latar Belakang Adi Sadewo
Lahir di Magelang pada tahun 1996, Adi sudah terpapar dengan kesenian sejak kecil. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, ia sudah sering mengikuti lomba mewarnai. Kegemaran ini terus ia tekuni dengan terlibat dalam lomba, festival, dan pameran hingga Sekolah Menengah Atas. Pada tahun 2019, barulah Adi melanjutkan pendidikan seni di ISI Yogyakarta. Adi juga membagikan ilmu yang dimilikinya dengan menjadi guru lukis privat untuk anak-anak kecil. Hal ini ia lakukan untuk mengisi waktu-waktu senggangnya sebagai seorang mahasiswa.

Sumber : Dokumentasi Pribadi Adi Sadewo
Gaya Lukis Adi Sadewo
Latar belakang pendidikan Seni Rupa Murni dengan konsentrasi Seni Patung mempengaruhi karya-karya seni Adi. Sebagian besar karyanya hadir dalam bentuk tiga dimensi menggunakan multiplek. Selain itu, ia menjadikan kanvas sebagai media eksplorasi. Hal ini menyebabkan teknik yang ia gunakan dalam berkarya sangat bervariasi tergantung medianya.
Adi memiliki gaya seni Surealisme dengan penggunaan warna-warna cerah. Terinspirasi oleh Alex Yanes dan Indieguerillas dalam berkesenian membuat karya-karyanya semakin berkarakter. Gaya dan warna inilah yang selaras dengan visi dan misi 2Madison Gallery yang selalu berusaha untuk menampilkan karya-karya yang positif. Mulai dari warna yang digunakan hingga pesan yang terkandung di dalamnya.

Sumber: Dokumentasi pribadi Adi Sadewo
Tantangan yang dihadapi Adi Sadewo
Ekspektasi tinggi orang-orang terdekat mempengaruhi perkembangan seorang seniman. Pengalaman ini juga dirasakan oleh Adi Sadewo. Ia sempat diragukan oleh orang-orang di sekitar terkait masa depannya sebagai seseorang yang menekuni dunia seni.
“Iya, ditanya, ‘Sekolah seni mau jadi apa?’,” ucap Adi sambil tertawa kecil.
Pertanyaan tersebut tidak memadamkan api semangat Adi untuk menjadi seniman. Ia justru merasa termotivasi untuk membuktikan bahwa dunia seni memiliki masa depan yang cerah.

Written By : Gisela Dita
Editor : Yuni