Di tengah perkembangan zaman yang kian melaju pesat, persaingan juga semakin ketat di berbagai lini kehidupan. Tak terkecuali dunia seni. Hendra Purnama sebagai seorang seniman memiliki pandangan tersendiri terhadap persaingan yang terjadi di dunia seni. Ia membagikan pengalamannya ketika terlibat dan menghadiri pameran seni, seperti Art Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber: Dokumentasi Display Karya Hendra Purnama di Art Jakarta 2024 dan 2Madison Gallery
“Kita bisa melihat persaingan itu dari art fair,” katanya. “Siapa sih seniman yang karyanya paling banyak terjual? Dan galeri mana yang mampu banyak menjual karya?”
Bagi Hendra, seniman lain merupakan kawan yang saling mendukung satu sama lain, bukan lawan yang harus ditaklukkan. Sikap ini ia yakini dapat diterapkan oleh galeri-galeri seni demi menciptakan dampak yang berarti bagi ekosistem seni.
Setiap galeri seni memiliki konsep, wacana, dan karakter masing-masing dalam menentukan macam seniman beserta karya mereka yang akan ditampilkan. Namun, banyaknya jumlah seniman dan karya yang perlu diperhatikan adalah tantangan dalam mempromosikan karya seni yang tidak bisa dianggap enteng. Pada kesempatan ini, Hendra menawarkan pandangan solutifnya untuk menyikapi kondisi ini.
“Menurut saya pribadi, saya rasa (galeri sebaiknya) mempromosikan seniman lebih sedikit (jumlahnya),” usul Hendra. “Dengan catatan seniman tersebut harus sudah mempunyai gaya lukisan ataupun karakter,” terangnya.
Menurut Hendra, cara tersebut membantu galeri untuk lebih fokus mempromosikan para seniman beserta karya-karyanya. Hendra juga mengatakan bahwa cara ini mempermudah kolektor dalam mengoleksi karya seni. Hal ini karena galeri telah memiliki riwayat sebelumnya dan visi yang jelas dan menarik antara seniman dan galeri.
Written by: Gisela Dita
