Chiprovtsi, sebuah kota kecil di Bulgaria barat laut, dikenal sebagai pusat kerajinan permadani tradisional yang telah ada sejak abad ke-17. Permadani ini dibuat dengan teknik tenun datar (flat weave), menghasilkan dua sisi pola yang identik. Pengrajin menggunakan alat tenun vertikal untuk menyusun benang wol secara rapat, menciptakan hasil akhir yang tahan lama dan simetris. Tradisi ini bukan sekadar teknik, melainkan juga warisan budaya yang hidup, yang pada tahun 2014 diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
(1) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi oleh Vislupus, CC BY-SA 4.0, (2) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi oleh Vislupus, CC BY-SA 4.0
Keunikan utama permadani Chiprovtsi terletak pada motif geometrisnya yang kaya simbol. Motif seperti segitiga, garis zigzag, dan pola simetris lainnya bukan hanya hiasan, tetapi sarat makna, sering mewakili konsep dualitas, kesuburan, atau perlindungan. Dalam konteks sejarah, pembatasan visual pada masa Ottoman membuat para perajin menyampaikan makna melalui simbol geometri. Studi tentang permadani ini bahkan menemukan bahwa pola-pola tersebut mengandung simetri matematika yang kompleks, mencerminkan perpaduan antara estetika dan struktur logis.
(1) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi via Wikimedia Commons, (2) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi oleh Edal Anton Lefterov, CC BY-SA 3.0
Bahan dasar permadani adalah wol alami yang diperoleh dari domba lokal. Proses pewarnaan tradisional menggunakan pewarna nabati atau mineral alami, menghasilkan warna hangat dan bersahaja seperti merah bata, cokelat tanah, oker, biru pucat, dan hijau tua. Namun, sejak akhir abad ke-19, sebagian pengrajin mulai menggunakan pewarna sintetis untuk menghasilkan warna yang lebih tajam. Meski demikian, sebagian besar pengrajin tradisional masih mempertahankan cara-cara alami demi menjaga keaslian dan kualitas seni ini.
(1) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi oleh Vislupus, CC BY-SA 4.0, (2) Dokumentasi Permadani Chiprovtsi oleh Vislupus, CC BY-SA 4.0
Permadani Chiprovtsi bukan hanya produk kerajinan, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial masyarakat. Pengetahuan tentang cara membuatnya diwariskan dari generasi ke generasi, terutama di kalangan perempuan. Mereka biasanya bekerja bersama, menyanyikan lagu rakyat sambil menenun, dan merawat hubungan sosial lewat aktivitas ini. Saat ini, meski industri permadani menghadapi tantangan akibat modernisasi dan berkurangnya peminat muda, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan, seperti festival tahunan, lokakarya, dan pameran budaya yang memperkenalkan kembali nilai historis dan artistik permadani ini kepada generasi baru.
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:
- UNESCO. The Tradition of Carpet-making in Chiprovtsi.
- Markovska, Tsvetelina. “Symmetrological Review of the Ornamental Patterns of the Chiprovtsi Hand-Woven Carpets.” International Journal of Research in Humanities and Social Studies.
- Bulgarian National Radio. Women Weave Their Hearts and Souls into the Famous Chiprovtsi Carpets.

