Poi Dance: Tari Ritmis dengan Bola Tali dari Maori

13 Oktober 2025
Poi Dance: Tari Ritmis dengan Bola Tali dari Maori
Diterbitkan pada  Diperbarui pada  

Poi merupakan salah satu bentuk tari tradisional masyarakat Maori di Aotearoa (Selandia Baru) yang menggunakan bola di ujung tali sebagai alat utama. Bola-bola ini diayunkan dan diputar dengan ritme tertentu, menciptakan pola gerakan yang menarik dan penuh makna. Dalam bentuk aslinya, poi memiliki nilai lebih dari sekadar pertunjukan, berfungsi sebagai latihan fisik, alat bantu pengembangan koordinasi tangan, serta sarana untuk menyampaikan cerita leluhur dan tradisi melalui lagu. Awalnya, poi dibuat dari bahan-bahan alami seperti serat tanaman harakeke (flax) dan bola dari daun bulrush, yang digunakan dalam tarian kelompok (kapa haka) maupun pertunjukan individu.

(1) Dokumentasi Tarian Poi Maori oleh RaviGogna, CC BY 2.0, (2) Dokumentasi Tarian Poi oleh bodo wiska, CC BY-SA 3.0

Seiring perkembangan zaman, poi tidak hanya dipertahankan sebagai warisan budaya, tetapi juga mengalami transformasi dalam bentuk seni pertunjukan kontemporer. Gerakan tari poi kini dikembangkan lebih kompleks, dengan tambahan variasi sebagai tali panjang, pencahayaan khusus, dan penggunaan bahan modern. Tidak sedikit pula seniman poi yang menampilkan pertunjukan dengan bola menyala atau api (fire poi), menjadikannya daya tarik dalam seni panggung global. Meski mengalami perubahan bentuk dan medium, unsur cerita, ritme, dan kedekatan dengan nilai-nilai budaya Maori tetap menjadi inti dari pertunjukan poi.

Dokumentasi Tari Poi di Pertunjukan Budaya Maori oleh Sassyangelkiwi, CC BY-SA 4.0

Menariknya, perkembangan kontemporer poi juga membuka ruang untuk ekspresi identitas dan keberagaman dalam komunitas Maori. Melalui poi, banyak generasi muda Maori menemukan kembali hubungan mereka dengan budaya, bahasa, dan komunitas, menjadikannya lebih dari sekadar pertunjukan, tetapi juga sebagai ruang pendidikan budaya dan penyembuhan sosial.

(1) Dokumentasi Pertunjukan Tari Poi Api oleh Stefan-Xp, CC BY-SA 3.0, (2) Dokumentasi Pertunjukan Tarian Poi oleh Traumrune, CC BY-SA 3.0

Daya tarik utama poi terletak pada harmoni antara gerakan tangan yang ritmis, ketukan bola yang sinkron, serta lagu-lagu yang menyampaikan cerita masa lalu. Keindahan poi tidak hanya terletak pada gerakan visualnya, melainkan juga pada muatan nilai-nilai komunitas, spiritualitas, dan sejarah yang dibawanya. Kini, poi menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, serta simbol dari bagaimana budaya dapat terus hidup dan berkembang melalui inovasi tanpa kehilangan akar tradisinya.

 

Ditulis oleh Noverdy R

Referensi:

  1. Paringatai, Karyn Ailsa. Poia mai taku poi: a history of poi: a critical review of written literature on the poi in New Zealand and the Pacific. VDM Verlag Dr. Müller, 2009.

  2. Paringatai, Karyn. “Poia atu taku poi: Unearthing the knowledge of the past.” Junctures: The Journal for Thematic Dialogue, No. 4 (2005).

  3. Whitinui, Paora. “The indigenous factor: The role of kapa haka as a culturally responsive learning intervention.” Waikato Journal of Education, Vol. 10, No. 1 (2016). 

 

Diterbitkan pada  Diperbarui pada