Memasuki edisi ke-34, Primavera 2025: Young Australian Artists kembali menyoroti semangat dan gagasan segar dari para seniman muda Australia berusia di bawah 35 tahun. Tahun ini, kurator Tim Riley Walsh mengumpulkan lima seniman berbakat yaitu Francis Carmody, Alexandra Peters, Augusta Vinall Richardson, Keemon Williams, dan Emmaline Zanelli yang masing-masing menanggapi pertanyaan penting: apa artinya terus mencipta di tengah dunia yang semakin digital dan pasca-industri?
(1) Foto Tim Riley Walsh (Kurator Pameran), (2) Foto 5 Seniman Primavera 2025 (Alexandra Peters, Francis Carmody, Keemon Williams, Augusta Vinall Richardson, dan Emmaline Zanelli)
Lewat karya mereka, para seniman ini menunjukkan bagaimana hubungan intim antara manusia, material, dan proses pembuatan dapat membuka cara pandang baru terhadap dunia sekitar. Di masa ketika sebagian besar orang tidak lagi memahami bagaimana sesuatu dibuat, mereka mengusulkan bahwa seni dapat berperan sebagai jembatan untuk menghidupkan kembali kesadaran akan proses tersebut. Melalui pendekatan eksperimental terhadap patung dan instalasi, mereka menegaskan bahwa praktik membuat dan berinteraksi dengan karya seni bukan hanya kegiatan kreatif, tetapi juga sebuah tindakan untuk kembali merasakan dunia yang nyata di tengah derasnya arus digitalisasi.
Dokumentasi Tim 2Madison pada saat Mengunjungi Pameran Primavera 2025 di Museum of Contemporary Art Australia
Kurator Tim Riley Walsh menyoroti bahwa proyek ini bukan sekadar pameran karya, melainkan juga refleksi atas perubahan besar dalam cara manusia berhubungan dengan benda dan proses produksi. Setiap seniman dalam Primavera 2025 menghadirkan perspektif berbeda, ada yang menelusuri hubungan antara teknologi dan tubuh, ada pula yang menafsir ulang bahan-bahan sehari-hari menjadi bentuk baru yang menantang persepsi penonton.
Dokumentasi Tim 2Madison pada saat Mengunjungi Pameran Primavera 2025 di Museum of Contemporary Art Australia
Diselenggarakan oleh Museum of Contemporary Art Australia (MCA), Primavera pertama kali digagas pada tahun 1992 oleh Dr Edward Jackson AM dan Cynthia Jackson AM untuk mengenang putri mereka, Belinda. Sejak saat itu, program ini telah menjadi wadah penting bagi perkembangan seni kontemporer Australia, memperkenalkan banyak seniman muda yang kemudian menjadi tokoh berpengaruh dalam lanskap seni nasional. Setiap edisi kuratorial dilakukan melalui penelitian intensif dan dialog dengan para seniman muda dari berbagai wilayah di Australia.
Dokumentasi Tim 2Madison pada saat Mengunjungi Pameran Primavera 2025 di Museum of Contemporary Art Australia
Primavera 2025: Young Australian Artists terselenggara berkat dukungan Lead Patron Lee Ming Tee Foundation, Major Patrons Chloe dan Andrew Podgornik, serta MCA Next, program filantropi muda dari MCA. Melalui pameran ini, Primavera kembali menegaskan perannya sebagai ruang penting bagi generasi baru seniman untuk mengeksplorasi, bereksperimen, dan menyuarakan pandangan mereka tentang dunia yang terus berubah.
Informasi:
Waktu: 5 September 2025 - 8 Maret 2026
Tempat: Museum of Contemporary Art Australia
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:

