"Home sweet home", tapi kok malah pengap dan bikin stres? Mungkin ada kebiasaan kecil yang bikin rumah jadi nggak nyaman. Yuk cek tiga hal berikut!
Kurang Pencahayaan dan Udara Segar
Cahaya alami membantu menjaga mood dan ritme tubuh, sementara ventilasi yang baik bikin udara di rumah tetap segar. Tanpa itu, rumah bisa terasa sumpek, penuh debu, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Solusinya? Buka jendela dan tirai tiap pagi, serta tambahkan tanaman atau air purifier.
Foto oleh Sheep di Pexels.com
Rumah Sering Berantakan
Rumah berantakan bisa bikin stres meningkat. Menurut psikolog Sherrie Bourg Carter, otak kita menyukai keteraturan. Kekacauan visual memicu rasa cemas dan sulit fokus. Mulailah bersih-bersih rutin dan atur barang sesuai kategori. Bila perlu, tambahkan penyimpanan atau gunakan jasa profesional.
1) Illustration of messy room: Nellie Adamyan via Unsplash.
2) Assorted Glass and Cups on Shelves: Lany-Jade Mondou via Pexels
Terlalu Banyak Barang
Memiliki banyak barang tanpa kendali bisa bikin rumah terasa sesak. Clutter atau tumpukan barang tak terpakai bikin ruangan jadi tidak nyaman secara visual dan emosional. Saring barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, dan sisihkan yang sudah tidak berguna.
Ingat, rumah nyaman itu bukan soal harga, tapi rasa. Ciptakan ruang yang rapi, terang, dan lapang untuk tempat pulang yang bikin betah!
--
Referensi:
Bourg Carter, S. (2012). Why Mess Causes Stress: Science Explains. Psychology Today.
Healthline. (2020). Benefits of Natural Light in the Home.
Mayo Clinic. (2021). Indoor Air Quality and Your Health.