Batik Betawi Terogong: Warisan Jakarta yang Lahir Kembali dari Abu Sejarah

May 6, 2025
Batik Betawi Terogong: Warisan Jakarta yang Lahir Kembali dari Abu Sejarah
Published on  Updated on  

Nama “Batik Betawi Terogong” bukan sekadar label, tapi punya makna yang dalam bagi Ibu Siti Laela. “Orang-orang taunya Terogong itu ya apartemen dan sekolah internasional, tapi saya maunya Terogong dikenal dengan batiknya,” tuturnya. Lewat batik, ia ingin mengangkat nama kampung halamannya yang terletak di Jakarta Selatan.

Perjalanan Ibu Siti Laela tentu tidak mudah. Salah satu tantangan terbesarnya datang dari anggapan miring sebagian orang. “Untuk apa zaman sekarang capek-capek buat batik, cari uang yang gampang saja,” katanya menirukan komentar yang sering ia dengar. Tapi bagi Ibu Siti Laela, ini bukan semata-mata soal uang. Ini tentang merawat budaya yang hampir hilang.

Sumber: Dokumentasi Batik Betawi Terogong oleh 2Madison

Selain itu, tantangan lain datang dari sumber daya manusia yang terbatas dan gempuran industri batik printing dan sablon yang lebih instan. Meski begitu, semangat Ibu Siti tak luntur. Ibu Siti Laela berharap generasi muda bisa ikut menjaga. “Kalau sudah diklaim negara lain baru deh marah, padahal anak mudanya sendiri tidak mau belajar budaya,” ujarnya. Ia mengajak anak-anak muda untuk lebih peduli, salah satunya dengan memakai batik sebagai bentuk apresiasi.

Sumber: Dokumentasi Batik Betawi Terogong oleh 2Madison

Di momen ulang tahun Kota Jakarta, Ibu Siti Laela punya harapan besar agar masyarakat lebih mencintai dan menghargai produk lokal. “Saya ingin orang lebih apresiasi sama produksi lokal, termasuk batik Betawi,” ucapnya penuh semangat.

Lewat Batik Betawi Terogong, Ibu Siti Laela bukan hanya membuat kain bermotif indah, tapi juga menenun kembali benang-benang budaya yang sempat nyaris hilang.

 

Narasumber: Ibu Siti Laela
Pewawancara: Yuni
Penulis: Noverdy R

Published on  Updated on