Ketika Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara, muncul komunitas yang menamakan diri sebagai masyarakat Betawi. Meskipun dikenal sebagai penduduk asli Jakarta, jejak keberadaan mereka diyakini telah ada sejak jauh sebelum masa kemerdekaan. Para ahli memperkirakan bahwa wilayah Jakarta telah dihuni sejak sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi.
Sumber: Buku Ensiklopedia Jakarta: Tempo Doeloe, Kini, dan Esok
Berbagai artefak yang ditemukan sejak masa Hindia Belanda menjadi bukti kuat atas dugaan ini. Temuan-temuan tersebut meliputi kapak persegi, alat-alat serpihan batu, gelang batu, pecahan tembikar, batu asahan, dan belitung. Salah satu temuan paling awal adalah pacul batu yang ditemukan oleh arkeolog Van Der Hoop di daerah yang kini dikenal sebagai Jatinegara. Selain itu, artefak juga ditemukan di wilayah lain seperti Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan Tanjung Timur.
1) Batu yang digunakan sebagai alat pemotong 2) Cangkul pada masa itu menandakan masyarakat telah mengenal pertanian (Sumber dari Buku Ensiklopedia Jakarta)
Berdasarkan analisis terhadap temuan tersebut, para ahli menyimpulkan bahwa masyarakat prasejarah yang pernah mendiami Jakarta telah memiliki pola kehidupan yang cukup maju. Mereka sudah mengenal tempat tinggal menetap, bercocok tanam, kehidupan bermasyarakat, sistem perdagangan, serta memiliki pengetahuan dasar tentang tata kehidupan. Namun, hingga kini belum dapat diperkirakan secara pasti jumlah penduduk yang hidup di wilayah ini pada masa tersebut.
Ditulis oleh: Noverdy R
Referensi:
Setianti, Eni, dkk. Ensiklopedia Jakarta: Jakarta Tempo Doeloe, Kini, & Esok. Jakarta: PT Lentera Abadi, 2009.