Menara Syahbandar merupakan salah satu situs sejarah penting yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta. Dibangun pada tahun 1839 oleh pemerintah kolonial Belanda, menara ini menjadi simbol kejayaan maritim dan kontrol pelabuhan Batavia (kini Jakarta) pada masa kolonial. Fungsinya tidak hanya sebagai menara pengawas pelabuhan, tetapi juga sebagai pusat administrasi dan pengaturan lalu lintas kapal yang masuk dan keluar dari Batavia.
Dokumentasi Tampak Depan dan Tampak Samping Menara Syahbandar oleh Tim SpaceJakarta
Terletak di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan tertua di Jakarta. Menara Syahbandar menjadi bagian penting dari sistem pertahanan dan perdagangan kolonial. Menara ini menggantikan benteng lama VOC yang dikenal sebagai Bastion Culemborg, salah satu benteng pertahanan dari sistem tembok kota Batavia. Struktur menara yang menjulang setinggi sekitar 12 meter ini dibangun menggunakan batu bata tebal dan memiliki tangga sempit menuju bagian atas, tempat penjaga memantau pergerakan kapal di pelabuhan.
Dokumentasi Pemandangan dari Atas Menara Syahbandar oleh Tim SpaceJakarta
Pada masa jayanya, Menara Syahbandar digunakan oleh syahbandar (pejabat pelabuhan) untuk mencatat dan mengontrol kapal dagang yang datang dari berbagai penjuru dunia. Setiap kapal yang hendak berlabuh di Batavia harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari syahbandar yang bertugas di menara ini. Oleh karena itu, menara ini memainkan peran vital dalam perdagangan internasional dan keamanan maritim. Selain berfungsi sebagai menara pengawas, Menara Syahbandar juga menyimpan peninggalan penting, seperti alat ukur waktu dan astronomi yang digunakan untuk menentukan posisi kapal. Alat ini menunjukkan bahwa selain sebagai pusat pengawasan, menara ini juga memiliki peran ilmiah yang mendukung navigasi maritim.
Dokumentasi Pemandangan dari Atas Menara Syahbandar oleh Tim SpaceJakarta
Kini, Menara Syahbandar menjadi salah satu objek wisata sejarah di Jakarta yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran maritim dalam perkembangan kota dan bangsa Indonesia. Meskipun tidak lagi difungsikan seperti dulu, menara ini tetap berdiri kokoh sebagai saksi bisu masa kolonial dan kejayaan pelabuhan Batavia.
Narasumber: Kartum Setiawan
Penulis: Noverdy R
