Dari Mural ke Kanvas, Ini Cara Muna Menunjukkan Seni dengan Unik di Art Jakarta 2024
Tahun ini, 2Madison Gallery mengusung lima belas seniman lokal untuk hadir dalam pameran Art Jakarta 2024. Sebagai galeri seni Indonesia, 2Madison ingin menjadi pelopor bagi para seniman maupun kreator dari seluruh Indonesia untuk berkolaborasi dan bersinergi memperkenalkan karya seni ke khalayak luas. Salah satu seniman yang dibawa oleh 2Madison Gallery adalah Muna Diannur.
Muna Diannur adalah seniman kelahiran Aceh. Ia menjalankan studi S1 di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni Lukis hingga lulus dan studi S2 di kampus yang sama dengan jurusan penciptaan Seni Urban. Dikenal sebagai seniman muda berbakat, Muna bersama Falcon Picture berhasil mendapatkan penghargaan dari rekor MURI Indonesia atas keterlibatannya dalam proyek komisi. Dalam projek ini, ia melukis pada body pesawat untuk promosi Film Warkop DKI Reborn II pada tahun 2017.
Untuk Art Jakarta 2024, Muna akan memamerkan empat karya terbaru yang menggabungkan elemen sejarah dan mitologi Jawa dengan visual budaya pop yang familiar. Pengunjung dapat melihat semua lukisannya di Booth B15 2Madison Gallery.
Sementara itu, 2Madison sendiri juga akan menampilkan “Art Scene SpaceJakarta by 2Madison” di Booth S2. Booth ini akan menjadi galeri mini yang menyuguhkan variasi lukisan-lukisan berukuran kecil. Di sini pengunjung dapat mengeksplorasi lebih banyak kreasi dari seniman lokal tanah air.
Menggabungkan Legenda Masa Lalu dengan Realitas Masa Kini
Karya-karya Muna yang unik banyak terinspirasi dari penelitiannya tentang candi-candi dan legenda Jawa. Namun tak sekadar agar karen semata, ia justru menghadirkan karya-karya yang relevan dengan isu-isu kontemporer.
Salah satu karyanya menggambarkan pembangunan candi dengan sentuhan superhero. Muna menjelaskan, "Untuk kembali ke masa kejayaan, kita tidak hanya membutuhkan segelintir orang yang hebat, tetapi juga kolaborasi dari berbagai pihak yang ahli di bidangnya." Dalam lukisannya, ia akan bereksperimen dengan menggabungkan tokoh-tokoh seperti Profesor X dan Gatotkaca untuk menyimbolkan pentingnya kerja sama lintas generasi dan disiplin ilmu.
Karya lainnya mengangkat kisah cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Muna menyajikan kisah klasik ini dengan gaya yang lebih kontemporer, tapi tetap mempertahankan makna mendalam yang terkandung di dalamnya.
Studio Lukis "Muna Diannur"
Proses Pencarian Ide yang Unik
Dalam persiapan menuju Art Jakarta 2024, Muna ingin lukisannya hadir dengan ide kreatif yang sarat makna dan tak hanya berfokus pada estetis semata. Ia ingin membawa tema out of the box yang mampu menjembatani antara masa lalu dan masa depan. “Saya ingin mengajak pengunjung untuk merenungkan tentang pentingnya keseimbangan antara masa depan dan masa lalu. Saya percaya bahwa setiap individu, terlepas dari latar belakang zamannya, memiliki potensi untuk berkontribusi bagi masa depan.” jelasnya.
Muna akan mengangkat tema kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan candi-candi sebagai representasi dari masa lalu yang gemilang. Namun, ia tidak ingin sekadar menghadirkan gambaran sejarah yang statis, melainkan narasi yang relevan dengan konteks zaman sekarang. Dengan begini, ia juga bisa membangkitkan rasa ingin tahu dan empati pada generasi muda.
Salah satu karya yang sedang ia garap menggambarkan proses pembangunan candi dengan sentuhan yang unik. Alih-alih hanya menampilkan pekerja yang membangun batu bata demi batu bata, Muna menghadirkan visual yang lebih dinamis dan penuh imajinasi. Dalam karyanya, kita akan melihat sosok-sosok superhero seperti Profesor X dan Gatotkaca yang turut serta dalam proses pembangunan candi. Kombinasi antara tokoh-tokoh fiksi dan sejarah ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa untuk mencapai kejayaan, kita membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk mereka yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang berbeda-beda.
Muna menjelaskan, “Dengan menggabungkan elemen-elemen sejarah dan budaya pop, saya berharap dapat menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu memicu diskusi dan perenungan yang lebih mendalam.”
Lukisan By Muna Diannur
Written By Evelyn