Bunga Jeruk Permata Pekerti, lahir di Solo pada 8 Mei 1972, telah menorehkan jejaknya dalam dunia seni rupa sejak usia dini. Ia mulai melukis saat berumur sembilan tahun dan dengan cepat mengukir prestasi melalui berbagai lomba melukis anak-anak, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Bakat dan dedikasinya membawa Bunga Jeruk menempuh pendidikan tinggi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, jurusan Seni Murni, di mana ia menyelesaikan studinya dengan predikat cumlaude. Selama masa kuliah, ia terus menunjukkan keunggulannya lewat penghargaan untuk sketsa dan lukisan terbaik, sekaligus aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran seni yang memperluas jangkauan karyanya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Perjalanan artistik Bunga Jeruk semakin kaya ketika ia mengikuti program residensi seni di Amerika Serikat. Pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan kreatifnya, tetapi juga memperdalam pemahamannya tentang seni dalam konteks global. Dengan bekal ini, karya-karya Bunga Jeruk mencerminkan keseimbangan antara tradisi lokal dan sentuhan modern, yang mampu memikat berbagai kalangan penikmat seni. Karyanya kerap menyuarakan tema-tema sosial dan budaya yang relevan.
Aktivitas pameran Bunga Jeruk terus berlanjut dengan intensitas tinggi, memperkuat posisinya sebagai seniman yang produktif dan berpengaruh. Pada tahun 2023, ia ambil bagian dalam pameran kolaborasi antara Indonesia dan Thailand di The National Gallery of Thailand, serta sejumlah pameran penting di Jakarta dan Yogyakarta. Tahun berikutnya, Bunga Jeruk kembali menampilkan karya-karya terbarunya dalam pameran yang diadakan di berbagai tempat bergengsi di Yogyakarta, menunjukkan konsistensi dan inovasi dalam berkarya. Pada 2025, ia kembali aktif dengan pameran-pameran yang menarik perhatian publik di Yogyakarta, seperti “Gemah Ripah I dan II” dan “Sea Turtle on Earth,” yang menggambarkan kelestarian alam dan kehidupan sehari-hari.
Ke depan, Karya Bunga Jeruk juga dijadwalkan untuk turut serta dalam Art Jakarta 2025 bersama 2Madison Gallery di booth E5 pada 3 hingga 5 Oktober. Pada ajang bergengsi ini, ia akan mempersembahkan dua karya terbaru yang mengangkat tema wanita Indonesia serta kekayaan alam dan panen Indonesia. Karya-karya tersebut diharapkan tidak hanya menambah khazanah seni rupa tanah air, tetapi juga memperkuat narasi visual tentang keindahan dan keberagaman budaya serta alam Indonesia.
Dengan perjalanan seni yang panjang dan pencapaian yang membanggakan, Bunga Jeruk Permata Pekerti terus menjadi sosok inspiratif dalam dunia seni rupa Indonesia. Karya-karyanya tidak hanya menampilkan keindahan estetika, tetapi juga mengajak penikmatnya untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang kehidupan, budaya, dan lingkungan sekitar. Melalui kanvasnya, Bunga Jeruk memperlihatkan bagaimana seni bisa menjadi medium untuk menyuarakan identitas dan keberlanjutan, sekaligus merayakan kekayaan yang dimiliki Indonesia.
Narasumber: Bunga Jeruk
Penulis: Noverdy R