Muhammad Ajis adalah seorang perupa yang juga bekerja sebagai staf di sebuah galeri seni bernama Galeri Kertas. Meski aktif di balik layar galeri, ia tetap konsisten menciptakan karya. Bagi Ajis, pekerjaannya tidak menjadi hambatan dalam berkarya. Justru, rutinitas hariannya memberinya ruang untuk berproses secara fleksibel. “Saya lebih sering berkarya di malam hari. Siang hari saya gunakan untuk mendesain dan menyelesaikan pekerjaan lainnya,” ujar Ajis.
Dokumentasi M Ajis Pada Saat Berpameran di 2Madison Gallery
Pengalamannya di galeri memperkaya perspektifnya dalam melihat peran seniman. Menurutnya, seniman tidak hanya hadir sebagai pengisi ruang pameran, tetapi juga sebagai pemantik dialog. Melalui karya, seniman menyampaikan gagasan dan cerita kepada publik. “Berpameran itu bukan hanya memamerkan karya, tetapi juga melaporkan proses dan menceritakan apa yang sedang dikerjakan kepada audiens,” ungkapnya.
Ajis juga membagikan tips bagi pemula yang ingin mengapresiasi seni di galeri. Ia menyarankan agar pengunjung tidak ragu mengeksplorasi makna karya secara personal. “Saat saya ke pameran, saya membaca deskripsi karya terlebih dahulu, lalu menebak-nebak sendiri maknanya dari sudut pandang saya. Kadang saya juga bertanya kepada pengunjung lain untuk tahu pandangan mereka,” jelasnya.
Dokumentasi M Ajis Pada Saat Berpameran di 2Madison Gallery
Bagi Ajis, sikap terbuka dan aktif berdialog adalah bagian penting dari pengalaman seni. Ia percaya bahwa karya seni hidup melalui interpretasi dan respons audiensnya.
Melalui pendekatan ini, Muhammad Ajis membuktikan bahwa seniman dapat terus berkarya di tengah dinamika pekerjaan, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan ruang dialog yang hangat di dunia seni rupa.
Narasumber: M Ajis
Pewawancara: Yuni
Penulis: Noverdy R
