TanahLiat 9 adalah kelompok seniman keramik yang berbasis di Jakarta dan telah aktif berkarya sejak Februari 2006. Kelompok ini beranggotakan: Antin Sambodo, Evy Yonathan, Lisa Sumardi, Martha Susanti, dan Yetty V. Tamsil yang semuanya merupakan murid dari maestro keramik Indonesia, Liem Keng Sien. Kecintaan mereka pada seni tanah liat bermula dari sebuah kursus keramik yang mereka ikuti bersama pada tahun 1998. Sejak saat itu, benih kolaborasi dan persahabatan tumbuh, hingga akhirnya TanahLiat 9 resmi terbentuk.
Dokumentasi oleh Grup TanahLiat 9
Nama "TanahLiat 9" bukan sekadar identitas kelompok, tetapi menyimpan makna filosofis yang mendalam. Tanah liat merujuk pada material dasar dari seni keramik, medium yang mereka pilih sebagai sarana ekspresi jiwa. Sedangkan angka 9 diambil dari budaya Tionghoa yang melambangkan keberuntungan dan kesempurnaan. Nama ini mencerminkan harapan mereka akan perjalanan seni yang membawa berkah dan kebersamaan.
Dokumentasi oleh Grup TanahLiat 9
Bagi Ibu Antin Sambodo dan rekan-rekannya, memilih keramik sebagai medium tidak datang tanpa alasan. Dunia keramik penuh dengan tantangan teknis mulai dari bentuk, tekstur, hingga proses pembakaran yang penuh kejutan. Justru di situlah letak pesonanya. Setiap tahapan membawa pengalaman yang unik, dan setiap hasil adalah cerminan dari jiwa si pembuat. “Medium keramik sangat tepat untuk mengekspresikan jiwa senimannya,” ujar Ibu Antin dalam wawancara.
Dokumentasi karya-karya TanahLiat9 oleh Tim 2Madison
Inspirasi karya mereka pun datang dari berbagai arah seperti pengalaman pribadi, kegiatan sehari-hari, hingga hobi yang mereka jalani. Menariknya, sebelum mendalami dunia seni keramik, para anggota TanahLiat 9 berasal dari latar belakang profesi yang beragam seperti arsitek, desainer interior, keuangan, dan pariwisata. Ragam pengalaman inilah yang memperkaya identitas visual masing-masing, membuat karya mereka unik dan penuh cerita.
Dokumentasi karya-karya TanahLiat9 oleh Tim 2Madison
TanahLiat 9 telah ambil bagian dalam berbagai pameran seni bergengsi, seperti Echoes of Ramadhan, Art Jakarta 2024, Momentous Moment, hingga Nandur Srawung XI. Lewat karya-karya yang lahir dari tanah dan rasa, mereka menghadirkan seni keramik sebagai bahasa yang menyatukan kreativitas, teknik, dan nilai-nilai kebersamaan.
Narasumber: Antin Sambodo
Penulis: Noverdy R
