Di tengah arus zaman yang bergerak cepat, grup seni keramik TanahLiat 9 tetap berdiri teguh sebagai wadah bagi para seniman keramik yang ingin terus berkarya dan berkembang. Dibentuk dari semangat kebersamaan para sahabat seperguruan, TanahLiat 9 tidak hanya mempertahankan warisan seni keramik, tetapi juga terus beradaptasi dengan dinamika dunia seni dan teknologi masa kini.
Menjaga Tradisi di Tengah Inovasi
Berbeda dengan medium seni lain yang berkembang pesat berkat kemajuan teknologi, keramik tetap mengandalkan keterampilan manual dari sang seniman. “Medium keramik tidak seperti medium lain yang perkembangannya sangat cepat. Lebih mengutamakan perkembangan skill dari masing-masing individu senimannya,” ungkap Ibu Antin Sambodo. Alat yang digunakan pun bisa sangat sederhana karena yang utama adalah “jari-jari” tangan sang seniman itu sendiri.
Dokumentasi Foto oleh TanahLiat 9 via Instagram
Namun bukan berarti TanahLiat 9 menutup diri terhadap perkembangan zaman. Untuk urusan pemasaran, mereka mengikuti tren masa kini seperti memanfaatkan media sosial, marketplace, dan pameran seni. Dari sisi produk, TanahLiat 9 tetap mengembangkan karya yang relevan dengan tren fungsional, tanpa kehilangan ciri khas dan gaya masing-masing anggotanya.
Langkah Awal yang Bermakna
Dokumentasi Karya TanahLiat 9 oleh Tim SpaceJakarta
Perjalanan pameran pertama Tanah Liat 9 dimulai di tahun 2006, ketika mereka berkesempatan tampil di Bentara Budaya Jakarta. Momen ini sangat berkesan karena tidak hanya menjadi pengalaman publikasi awal bagi komunitas, tetapi juga mempererat hubungan antar anggotanya. “Rasanya senang bisa berpameran bersama sahabat seperguruan. Lebih intim dan menguatkan hubungan interpersonal TanahLiat 9,” ungkap Ibu Antin. Selain itu, apresiasi yang diterima dari pengunjung kala itu menjadi penyemangat besar, terutama karena saat itu seni keramik belum banyak diminati dan jumlah seniman keramik masih sangat terbatas.
Pencapaian dan Ekspansi Karya
Dokumentasi Karya TanahLiat 9 oleh Tim SpaceJakarta
Dalam dua tahun terakhir, TanahLiat 9 mulai mengeksplorasi bentuk seni yang lebih luas melalui karya instalasi kolaborasi. Beberapa karya mereka berhasil lolos kurasi dan dipamerkan di Yogyakarta dan Jakarta, serta menerima undangan dari sejumlah galeri ternama. Tak hanya di dalam negeri, TanahLiat 9 juga menembus panggung internasional. Di masa pandemi, mereka mengikuti pameran online Ceramic Congress, bersama seniman keramik dari seluruh dunia.
Misi Sosial dan Edukasi
Tak sekadar berkarya, TanahLiat 9 juga mengusung misi pendidikan dan sosial. Mereka ingin membawa seni keramik lebih dekat ke masyarakat luas, mengubah persepsi bahwa keramik adalah medium yang terlalu sulit dan rapuh. “Keramik bakaran tinggi bisa bertahan sampai ratusan bahkan ribuan tahun, selama tidak jatuh pecah,” tegas Ibu Antin, membantah anggapan bahwa keramik tidak tahan lama.
Dokumentasi Karya TanahLiat 9 oleh Tim SpaceJakarta
Mereka juga berupaya menyemangati mahasiswa jurusan keramik agar tetap berkarya dan tidak ragu memilih jalan sebagai seniman keramik. Lewat kegiatan pameran, edukasi, dan kolaborasi, TanahLiat 9 berupaya menunjukkan bahwa seni keramik memiliki daya tarik dan potensi yang besar, baik secara artistik maupun komersial.
Narasumber: Antin Sambodo
Penulis: Noverdy R