Disebut “masa emas” karena ini adalah satu-satunya periode di mana otak anak sangat responsif terhadap stimulasi. Anak usia dini mampu belajar dengan sangat cepat, baik bicara, meniru, hingga merespons emosi dan nada suara. Bahkan, sejak dalam kandungan, bayi sudah bisa mendengar dan mengenali suara ibunya.
1) Foto oleh Lukas via Pexels
2) Foto oleh cottonbro studio via Pexels
Namun, banyak orang tua yang berpikir bahwa menyekolahkan anak ke PAUD atau TK sudah cukup. Padahal, sebuah studi dalam jurnal DEVOTIONIS menegaskan bahwa 75% tanggung jawab pendidikan anak usia dini ada pada orang tua, bukan sekolah. WHO, UNICEF, dan World Bank juga menyebut bahwa nurturing care yakni perhatian, kasih sayang, dan rasa aman dari orang tua berperan langsung terhadap perkembangan otak dan karakter anak.
Dokumentasi kelas melukis anak 2Madison Gallery
Elle percaya bahwa menjadi orang tua bukan soal menjadi sempurna, melainkan soal kehadiran utuh dan kemauan untuk terus belajar. Ia dan suaminya pun sering bertanya-tanya, “Apakah yang kami lakukan sudah cukup?” Tapi mereka belajar bahwa yang terpenting adalah konsistensi dalam mendampingi dan membangun hubungan yang kuat dengan anak.
Penulis: Evelyn Aime
Editor: Noverdy R
