Dalam The Persistence of Memory (1931), Salvador Dalí menampilkan jam-jam yang tampak melunak dan mencair, menciptakan gambaran bahwa waktu bukanlah entitas pasti, melainkan pengalaman yang sangat dipengaruhi kondisi psikologis. Penggambaran ruang sunyi dan suasana mimpi dalam lukisan ini menunjukkan bagaimana Dalí memanfaatkan pendekatan psikoanalitik, terutama gagasan Freud tentang dunia bawah sadar. Di alam mimpi, persepsi terhadap waktu dapat berubah, melambat, memanjang, bahkan terasa tak berarti dan hal inilah yang divisualisasikan Dalí melalui jam yang kehilangan bentuk kaku dan fungsinya.
(1) Dokumentasi Foto Diri Salvador Dalí oleh Roger Higgins, (2) Dokumentasi Foto Karya Salvador Dalí "The Persistence of Memory" (1931) via Framed Canvas Art
Selain aspek psikologi, Dalí juga mengeksplorasi filsafat waktu dengan menantang pandangan bahwa waktu bersifat linear dan absolut. Simbol semut serta objek organik yang tampak membusuk menggambarkan kefanaan, sekaligus menyiratkan bahwa memori dan pengalaman manusia selalu tunduk pada perubahan. Sejumlah peneliti juga menafsirkan adanya jejak pemikiran ilmiah modern, khususnya teori relativitas Einstein, di mana waktu dapat berubah bergantung pada kondisi tertentu. Karena itu, lukisan ini dapat dipahami sebagai titik temu antara pemikiran ilmiah, pengalaman batin, dan cara manusia memaknai keberadaan.
(1) Dokumentasi Patung "Profile of Time" oleh Salvador Dalí, Public Domain, (2) Dokumentasi Foto Patung Replika "Nobility of Time di Shanghai oleh Vassia Atanassova, CC BY-SA 4.0
Melalui metode paranoiac-critical yang ia kembangkan sendiri, Dalí memberlakukan proses kreatif yang memungkinkan asosiasi tidak logis dan imajinasi bawah sadar tampil bebas. Pendekatan ini tidak hanya menambah lapisan simbolik dalam karyanya, tetapi juga menunjukkan bahwa identitas, realitas, dan waktu bersifat lentur seperti objek-objek dalam lukisan tersebut. Dengan demikian, The Persistence of Memory bukan sekadar visualisasi jam meleleh, melainkan refleksi mendalam tentang bagaimana manusia mengalami waktu, baik secara psikologis maupun filosofis.
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:
- Li, Ethan. Dali, Physics, and The Persistence of Memory: A Surreal Exploration of Modern Science. NHSJS, 2025.
- Artsper Magazine. “The Persistence of Memory: Understanding Dalí’s Masterpiece.” Artsper, 2025.

