Batik bukan cuma soal kain bercorak indah, di balik setiap motifnya, ada cerita, budaya, dan proses panjang yang penuh ketelatenan. Nah, Ibu Siti Laela, salah satu seniman batik dari Betawi Terogong, berbagi kisah serunya tentang bagaimana batik khas Betawi dibuat.
Di tempatnya, ada dua jenis batik yang diproduksi yaitu batik tulis dan batik cap. Meskipun prosesnya mirip, perbedaannya ada di tahap awal. Batik tulis dimulai dengan menggambar motif langsung di atas kain, sedangkan batik cap memakai pola cap yang sudah jadi. Tapi keduanya tetap punya tujuan yang sama yaitu mengangkat ikon dan budaya Betawi seperti ondel-ondel, Monas, dan berbagai motif flora khas yang sering ditemui di Jakarta, seperti daun mengkudu dan pacar air.
Sumber: Dokumentasi Batik Betawi Terogong oleh 2Madison
Untuk batik tulis, setelah motif digambar, proses dilanjutkan dengan “mencanting”. Mengisi garis dan detail dengan malam (lilin khusus batik). Setelah itu, kain dicelup warna demi warna. Nah, tiap warna yang mau dipertahankan harus "ditembok" atau ditutup supaya tidak bercampur. Makin banyak warna, makin panjang prosesnya! Setelah semua selesai, lilin dihilangkan pakai air panas, lalu kain dicuci bersih dan dijemur di bawah matahari.
Sumber: Dokumentasi Batik Betawi Terogong oleh 2Madison
Untuk jenis kain, batik Betawi Terogong biasanya menggunakan katun untuk versi standar dan sutra untuk pesanan khusus yang lebih premium. Ciri khas batik buatan Ibu Siti Laela? Tentunya motif-motif yang kental dengan identitas Betawi, tapi juga dekat dengan alam sekitar. Perpaduan budaya dan alam ini bikin batiknya unik, autentik, dan pastinya penuh makna.
Narasumber: Ibu Siti Laela
Pewawancara: Yuni
Penulis: Noverdy R