Faisal Darmawan, seniman asal Selayar, Sulawesi Selatan, yang kini tinggal di Yogyakarta, dikenal melalui karya-karyanya yang unik dengan menggunakan kardus sebagai elemen utama. Baginya, kardus bukan sekadar benda rapuh dan sementara, melainkan simbol kehidupan manusia: mudah rusak, sering diabaikan, namun mampu melindungi sesuatu yang berharga. Pendekatan ini mencerminkan refleksi mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan, menjadikan karyanya tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyentuh secara emosional.
Foto Diri Faisal Darmawan dan Proses Karya di Studionya
Dalam ajang Art Jakarta 2025 yang akan berlangsung pada 3–5 Oktober, Faisal akan tampil bersama 2Madison Gallery (zona 1) dengan menghadirkan dua karya terbaru. Kedua karya ini masih selaras dengan karakteristik khasnya, mengolah simbol kardus menjadi medium ekspresif yang sarat makna, sekaligus menjadi ruang bagi eksplorasi imajinasi dan kenangan masa kecil yang sederhana namun berarti.
Dokumentasi Foto Proses Lukis Karya di Studio Faisal Darmawan
Karya pertama menggambarkan dua anak berlari riang di jalan sempit yang disinari cahaya, di bawah langit yang dihiasi layangan warna-warni. Meski tampak ceria, karya ini menyimpan filosofi tentang layangan yang tak pernah sombong meski terbang tinggi, karena tetap terikat oleh benang yang menjaganya tetap seimbang. Karya ini menjadi metafora tentang pentingnya kesadaran akan akar dan kendali diri di tengah pencapaian.
Foto Karya-karya Faisal Darmawan untuk Art Jakarta 2025
Karya kedua membawa penonton ke halaman rumah, di mana seorang anak larut dalam dunia imajinasi di tengah tumpukan kardus, menjadikannya pesawat impian. Dengan seragam pilot dan tawa lepas, anak itu melambangkan kebebasan tanpa batas, dikelilingi mainan pesawat dan helikopter yang seolah ikut terbang bersama mimpi-mimpinya. Melalui dua karya ini, Faisal mengajak kita merenungi bahwa dari hal-hal sederhana, seperti kardus dan imajinasi, lahir harapan dan makna yang tak ternilai.
Narasumber: Faisal Darmawan
Penulis: Noverdy R