Natal dirayakan dengan cara yang sangat beragam di seluruh dunia. Di beberapa negara, tradisinya begitu unik hingga tampak jauh dari gambaran umum tentang pohon terang, lagu merdu, dan roti jahe. Berikut adalah rangkaian tradisi Natal yang tak hanya menarik, tetapi juga sarat makna budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
Krampuslauf - Austria & Jerman
Dokumentasi Foto Parade Krampuslauf oleh Johann Jaritz, CC BY-SA 3.0
Di wilayah Alpen, terutama Austria dan Jerman, Natal tidak hanya identik dengan Santa Claus yang baik hati. Ada juga Krampus, makhluk menyeramkan berwajah iblis dengan tanduk panjang. Menjelang tanggal 5 - 6 Desember, masyarakat mengadakan Krampuslauf, yaitu parade di mana orang dewasa mengenakan kostum bulu, topeng mengerikan, dan lonceng besar yang bergemerincing saat mereka berjalan keliling kota. Tradisi ini berfungsi sebagai pengingat moral bagi anak-anak: jadilah baik, atau Krampus akan datang! Meski menakutkan, Krampuslauf kini menjadi daya tarik wisata dan bagian penting dari budaya Austria-Jerman.
Ligligan Parul - Filipina
Dokumentasi Foto Festival Ligligan Parul oleh Ramon FVelasquez, CC BY-SA 3.0
Di Kota San Fernando, Pampanga, masyarakat Filipina merayakan Natal dengan Ligligan Parul, festival lentera raksasa yang memukau. Lentera atau parol ini dapat mencapai tinggi hingga 6 meter dan dihiasi ribuan lampu warna-warni dengan pola rumit yang berputar. Tradisi yang sudah berlangsung sejak awal abad ke-20 ini membuat San Fernando dikenal sebagai “Christmas Capital of the Philippines.”
Mari Lwyd - Wales
Dokumentasi Tradisi Mari Lwyd oleh A J Paxton, CC BY-SA 2.0
Di Wales, masyarakat menyambut Natal dengan cara yang unik dan sedikit misterius: Mari Lwyd, tradisi arak-arakan menggunakan tengkorak kuda yang dihias pita dan kain putih. Rombongan Mari Lwyd mendatangi rumah-rumah dan menantang pemiliknya untuk adu pantun lucu atau satir. Jika sang pemilik kalah, rombongan diizinkan masuk dan diberi hidangan. Meskipun tampak aneh, tradisi ini dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan dari roh jahat pada musim dingin.
Caga Tio - Catalunya, Spanyol
(1) Dokumentasi Foto Penjual Merch Caga Tio oleh Enric, CC BY 4.0, (2) Dokumentasi Caga Tio oleh Enric, CC BY 4.0
Di Catalunya, anak-anak merayakan Natal dengan sahabat kecil mereka bernama Caga Tio atau “Tio de Nadal,” sebuah kayu gelondongan lucu bertopi merah tradisional. Sepanjang awal Desember, anak-anak memberi makan si gelondongan dan menutupinya dengan selimut agar “tidak kedinginan.” Pada malam Natal, mereka memukulnya dengan tongkat sambil menyanyikan lagu tradisional agar Caga Tio “mengeluarkan” hadiah, biasanya berupa permen atau kue. Setua tradisinya, Caga Tio menjadi simbol kehangatan keluarga, kegembiraan, dan kemurahan hati.
Noche de Rabanos - Oaxaca, Meksiko
Dokumentasi Noche de Rabanos oleh AlejandroLinaresGarcia, CC BY-SA 4.0
Setiap 23 Desember, Kota Oaxaca menjadi pusat perhatian dunia karena Noche de Rabanos, festival kreatif di mana para seniman memahat lobak raksasa menjadi patung, figur, atau diorama bertema budaya lokal dan kisah Natal. Tradisi ini telah ada sejak akhir abad ke-19 ketika para petani memamerkan lobak mereka untuk menarik pembeli. Dari kebiasaan sederhana, Noche de Rabanos kini berkembang menjadi festival seni tahunan yang memukau, menyatukan kreativitas, sejarah, dan semangat Natal Meksiko.
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:
- Miles, C. A. (1912). Christmas Customs and Traditions: Their History and Significance. London: T. Fisher Unwin.
- Dell, G. (2005). The World Encyclopedia of Christmas. Toronto: McClelland & Stewart.
- Kurlansky, M. (2017). The Big Book of Holidays Around the World. New York: HarperCollins.

