Prasasti Batu Tulis, yang terletak di kawasan Batu Tulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, merupakan salah satu peninggalan penting dari masa Kerajaan Sunda Pajajaran. Prasasti ini menjadi saksi sejarah keberadaan Sri Baduga Maharaja, atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi, salah satu raja besar dalam sejarah Tatar Sunda.
(1) Dokumentasi Prasasti Batu Tulis oleh RXerself, Creutzen, CC BY-SA 4.0. (2) Lukisan Prabu Siliwangi oleh Ridho
Dibuat sekitar tahun 1533 M oleh Prabu Siliwangi, prasasti ini berfungsi sebagai bentuk penghormatan kepada ayahnya. Tulisan yang terukir di atasbatu menggunakan aksara dan bahasa sunda kuno. Isinya menguraikan berbagai pencapaian Prabu Siliwangi, termasuk pembangunan ibu kota kerajaan di Pakuan Pajajaran, penataan pemerintahan, serta upaya dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan rakyat.
(1) Dokumentasi Situs Prasasti Batu Tulis oleh Isidore van Kinsbergen - Leiden University Library, Public Domain, (2) Dokumentasi Batu Tulis oleh Creutzen, CC BY-SA 4.0
Yang membedakan prasasti ini dari peninggalan sejarah lainnya adalah sifatnya yang lebih personal. Bukan menetapkan hukum atau peraturan, prasasti ini berisi penghargaan dan penghormatan terhadap sosok raja. Di bagian atas prasasti juga terdapat ukiran berupa telapak kaki, simbol yang lazim digunakan dalam tradisi Hindu-Buddha untuk menandai kehadiran tokoh besar atau pemimpin spiritual. Sebagai sumber sejarah primer, batu tulis sangat penting dalam memahami jejak kerajaan di Indonesia sebelum pengaruh kolonial datang. Kini, prasasti ini telah menjadi situs budaya yang dilindungi dan sering dikunjungi sebagai bagian dari pelestarian warisan sejarah nasional.
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:
- Danasasmita, Saleh. Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi. Bandung: Kiblat Buku Utama, 2003.
- Aditia Gunawan & Arlo Griffiths. “Old Sundanese Inscriptions: Renewing the Philological Approach.” Archipel, Vol. 101 (2021).
- Hasan Djafar. “Prasasti Batutulis Bogor” dalam Jurnal Amerta: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, Vol. 29, No. 1, Juni 2011.