Pempek adalah makanan khas Palembang yang terkenal di seluruh Indonesia. Terbuat dari daging ikan giling yang dicampur dengan tepung sagu, pempek menawarkan cita rasa gurih dan tekstur kenyal yang khas. Dihidangkan bersama saus cuko, kuah berwarna hitam pekat yang terbuat dari campuran gula merah, cabai, bawang putih, dan asam jawa. Pempek menjadi simbol kuliner yang tak terpisahkan dari budaya Palembang.
Ragam Jenis Pempek
(1) Dokumentasi Pempek Palembang oleh Penikmat Senja, CC BY 4.0, (2) Dokumentasi Pempek Palembang oleh Lylifolks, CC BY-SA 4.0
Ada berbagai jenis pempek yang umum dijumpai. Pempek lenjer, berbentuk silinder panjang, adalah salah satu jenis paling dasar. Pempek kapal selam berisi telur ayam yang dibungkus adonan pempek, lalu direbus atau digoreng, jenis ini sering dianggap paling spesial karena kelezatan isian telurnya. Sementara itu, pempek adaan memiliki bentuk bulat dan digoreng langsung, menghasilkan tekstur garing di luar dan lembut di dalam. Variasi lainnya termasuk pempek kulit (menggunakan kulit ikan), pempek keriting (berbentuk unik), dan pempek dos (tanpa ikan).
Sejarah dan Budaya Pempek
(1) Dokumentasi Pempek Khas Palembang oleh Taman Renyah, CC BY 3.0, (2) Dokumentasi Pempek Khas Palembang oleh Midori, CC BY-SA 3.0
Sejarah pempek diyakini telah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya, ketika masyarakat lokal sudah mengonsumsi ikan dan sagu sebagai bahan makanan utama. Nama “pempek” konon berasal dari sebutan untuk pedagang Tionghoa tua, yakni “Apek,” yang sering menjajakan makanan ini. Seiring waktu, sebutan itu berubah menjadi “empek-empek” atau “pempek.” Kini, pempek bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Palembang. Makanan ini juga menjadi daya tarik utama dalam sektor wisata kuliner di Sumatera Selatan.
Cara Membuat Cuko
(1) Dokumentasi Pempek dengan Cuko oleh Cendy00, CC BY 4.0, (2) Dokumentasi Pempek dengan Cuko oleh Cendy00, CC BY 4.0
Cuko adalah saus pendamping pempek yang wajib hadir. Bahan utama cuko meliputi gula merah, cabai rawit, bawang putih, garam, dan asam jawa atau cuka. Proses pembuatannya dimulai dengan merebus gula merah bersama air dan asam jawa. Setelah itu, tambahkan cabai dan bawang yang telah dihaluskan, lalu masak hingga kuah mengental dan rasanya seimbang antara manis, pedas, dan asam. Beberapa orang juga menambahkan ebi atau udang kering untuk memperkaya rasa.
Pempek Legendaris di Palembang
(1) Dokumentasi Pempek Ny. Kamto oleh Plaza Ambarrukmo, (2) Dokumentasi Pempek 26 Ilir oleh Raja Adil Siregar via Website detiktravel
Beberapa tempat terkenal yang menjual pempek legendaris antara lain Pempek 26 Ilir, yang dikenal sebagai pusat pempek tradisional Palembang, serta Pempek Ny. Kamto, yang telah melebarkan usahanya hingga ke berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu, banyak penjual pempek rumahan di sekitar Sungai Musi dan kawasan Benteng Kuto Besak yang sudah berdiri puluhan tahun dan masih menggunakan resep turun-temurun.
Ditulis oleh Noverdy R
Referensi:
- Syarifuddin, Dinda A., & Fadilla, L. (2022). Eksistensi Kuliner Pempek sebagai Icon Kota Palembang (Studi Sejarah dan Budaya). Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 10(1).
- Antara News. (2020). Cara Membuat Pempek Palembang Lengkap dengan Kuah Cuko Tradisional.
-
Kartika, T., & Harahap, Z. (2019). Pengembangan Kuliner Pempek sebagai Daya Tarik Wisata Gastronomi di Palembang Sumatera Selatan. Tourism Scientific Journal, 4(2).

